It’s All About PTC

It's All About PTC


Nanti malam akan ada kelanjutan seri interview Prediksi Bisnis Internet 2008. Namun sebelumnya, ijinkan saya memperkenalkan blog saya yang baru, ITalkPTC.Com. Seperti saya sebutkan sebelumnya, berhubung semua materi dasar mengenai PTC/PTR sudah dibahas tuntas, saya tidak akan lagi menulis tentang PTC/PTR di blog ini. Namun mengingat virus PTC yang saya sebarkan sudah sukses menyerang banyak pebisnis internet nggaya rasanya tidak ada salahnya apabila disediakan wadah tersendiri untuk bisnis ini. So, here goes ITalkPTC.Com.


Secara garis besar, ITalkPTC akan berisi tentang:



  • Berita-berita terbaru seputar PTC.

  • Info program PTC terbaru beserta prediksi prospeknya.

  • Update status program PTC: masih membayar atau scam alert.

  • Bukti pembayaran PTC.


Untuk info kontes PTC serta klaim bonus yang ada di blog ini, secepatnya akan dipindah ke ITalkPTC. Demikian pula kontes-kontes tertutup yang saya adakan tiap bulan. Ngomong-ngomong, kontes free upgrade bulan Desember akan saya umumkan segera pemenangnya di ITalkPTC. Yang sudah ikutan, siap-siap deg-deg-an :) Buat yang penasaran seperti apa sih kontes tertutup itu, tunggu saja infonya di ITalkPTC :)


Terakhir, untuk laporan eksperimen PTC, saya masih akan menggunakan media forum AdSense-Sby. Special thanks buat teman-teman yang sudah dengan sukarela ikutan bereksperimen juga. Kalau ada apa-apa, saya gak tanggung loh ya, hihihi.



Artikel ini ditulis oleh Cosa Aranda dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 12 January 2008. Artikel bebas untuk didistribusikan ulang untuk keperluan non-komersil selama mencantumkan nama penulis dan sumber artikel serta tidak merubah separuh atau seluruh bagian dari isi.

Budi Putra: "Kata Kuncinya Adalah Blogging, Social Networking dan Web 2.0"


Kalau Anda ngaku sebagai blogger tapi gak kenal dengan, atau setidaknya tidak pernah mendengar nama, seorang Budi Putra, berarti kadar ke-blogger-an Anda patut dipertanyakan (seperti halnya kadar ke-AdSense-an pak FN, hihihi). Beliau sempat menghebohkan blogosphere Indonesia karena pada awal bulan Maret 2007 lalu memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya yang super-mapan di Tempo dan memilih menjadi seorang full-time blogger. Julukan sebagai Blogger Professional Indonesia Pertama pun mulai disematkan, seiring dengan kemunculannya di berbagai media.


Salah satu sepak terjang mas Budi Putra dalam bisnis internet Indonesia yang patut diacungi jempol adalah membangun jaringan blog yang dinamakan Asia Blogging Network (ABN) dimana saat ini sudah memiliki lebih dari 70 anak blog. Sayang wawancara kali ini diadakan via email (pada saat dihubungi, mas Budi sedang berada di bandara), karena apabila via YM, pasti sudah saya todong tentang earning ABN, hehehe.


Nah selanjutnya, mari bersama-sama kita baca dan serap jawaban-jawaban interview dari Budi Putra.




Bagian berikut ini sama persis dengan jawaban yang diberikan oleh narasumber, tanpa ada bagian yang diubah / dimodifikasi, kecuali penambahan tautan (jika ada), koreksi typo, dan format tulisan (cetak tebal, miring, dll).

Bagaimana pendapatnya tentang perkembangan bisnis internet Indonesia di tahun 2007 barusan? Apakah di tahun 2008 nanti kondisi tersebut akan bertahan atau mengalami perubahan?


Saya kira bisnis Internet sepanjang tahun 2007 mulai “menggeliat” lagi, setelah pada tahun-tahun sebelumnya sempat “tiarap”. Meskipun tidak banyak peluncuran layanan-layanan baru, tetapi paling tidak, kita bisa menangkap kesan bahwa bisnis Internet sepanjang 2007 berjalan cukup bagus.


Sepanjang ada manuver-manuver baru yang lebih signifikan, tentu bisnis Internet Indonesia tahun 2008 ini akan semakin bagus dan maju.


Dengan semakin banyak masyarakat yang melek akan potensi bisnis online, apakah ini akan membawa perubahan dalam kondisi bisnis offline di Indonesia? Bagaimana dengan UKM?


Saya kira dari contoh-contoh yang sudah ada, potensi bisnis online jelas relatif lebih bagus, ketimbang misalnya bisnis off-line atay konvensional. Secara umum, berbisnis secara online jauh lebih praktis dan efisien, overhead-nya rendah, jangkauannya luas dan pemasaran serta promosinya bisa memanfaatkan pemasaran “viral”, words of mouth dan sejenisnya. Ini jelas sangat potensial jika dimanfaatkan oleh UKM-UKM dalam mengembangkan bisnisnya. Di era digital sekarang ini, bukan yang kuat, tapi yang cepat-lah yang akan sukses. UKM yang bisa bertindak cepat dan tepat dalam memanfaatkan peluang ini akan bisa sukses besar. Artinya, semua orang, semua pihak, punya kesempatan yang sama.


Peran pemerintah dalam membantu pengembangan bisnis internet hingga sekarang terasa masih kurang. Bagaimana dengan tahun 2008 nanti?


Sebaiknya pertanyaan ini dijawab oleh pihak pemerintah… hehehe


Bagi individu / personal, bagaimana prospek “make money from blog” di tahun 2008?


Ya, sebaiknya jangan hanya Cosa Aranda saja yang sukses “make money from blog” hehehe… Kita menginginkan semakin banyak individu atau personal yang mulai memanfaatkan peluang ini.


Apa yang kira-kira akan menjadi andalan bagi blogger di tahun 2008? Apa akan masih tetap mengidolakan Google AdSense?


Saya kira blogger juga perlu melirik peluang lain seperti Affiliate Program, jadi bukan sekadar text-ads macam Google AdSense. Karena komisi Affiliate Program macam Text-Links-Ads dan Blog Master Mind jauh lebih besar ketimbang PPC-nya layanan text-ads, jadi Affiliate lebih menarik bagi para blogger pemula. Soalnya kalau cuma nongkrongin AdSense bisa frustasi sendiri… hehehe.


Namun, ada kemungkinan lain juga, jika Google Adsense sudah mengizinkan content bahasa Indonesia dipasang AdSense, saya kira, pilihan jadi publisher AdSense menjadi menarik. Soalnya, orang Indonesia tidak terlalu hobi menyambangi blog-blog yang berbahasa asing seperti bahasa Inggris (pasalnya selama ini AdSense hanya akan optimal di blog berbahasa Inggris). Dan saya yakin dengan fenomena ini: meskipun blog adalah trend global, tetapi isi dan komunitasnya akan cenderung lokal.


Bagaimana dengan bisnis affiliasi dan “wirausaha” online (berjualan produk sendiri)? Mana yang akan lebih berkembang di tahun 2008?


Wirausaha online akan lebih berkembang di tahun 2008. Menjual produk atau jasa via blog adalah ide yang bagus.


Lewat blog, pembaca akan merasa lebih percaya melakukan transaksi karena mereka kenal dengan blogger atau si penjual. Karena mereka berada dalam suatu jaringan yang lebih kecil, jaringan di mana mereka saling kenal dan saling percaya. Prinsip saling percaya inilah yang akan membuat wirausaha online via blog akan menemukan momentumnya.


Program PPC lokal mulai bermunculan, seperti Affiliates Indonesia, KumpulBlogger, dll. Bagaimana pendapatnya tentang ini? Bagaimana prospek mereka di tahun 2008?


Saya kira sudah saatnya ada program PPC lokal. Karena PPC menyangkut duit, maka perusahaan PPC yang akan sukses adalah perusahaan yang kredibel. Jadi PPC-PPC yang sudah muncul harus terus mempromosikan dan memasarkan layanannya sambil membangun “image” dan kredibilitas. Tanpa kredibilitas, layanan tersebut akan ditinggalkan orang.


Dalam konteks ini, bisa saja muncul pemain Internasional yang kredibel dan mendirikan kantor cabang di Indonesia. Nah, ancaman-ancaman semacam ini perlu diantisipasi segera.


Apa harapan bagi dunia bisnis internet Indonesia di tahun 2008? Ada pesan-pesan khusus bagi pebisnis internet Indonesia?


Kata kuncinya adalah blogging, social networking dan Web 2.0. Inilah bisnis online yang mesti dikembangkan, termasuk dalam versi mobile-nya.


Intinya, bermainlah di bisnis yang berbasis user-generated-content. Bisnis portal sudah tidak masanya lagi. E-commerce yang extra-vaganza juga tak lagi kompetitif karena perlu modal besar.


Cobalah incar niche market seperti blog dan social networking, karena komunitas dan konsumennya sangat besar.


Ini juga berimplikasi terhadap perubahan business-model. Subscription-based misalnya, sudah tidak mempan lagi. Tetapi komunitas yang besar adalah target paling empuk bagi perusahaan-perusahaan komersial yang sedang berburu calon konsumen dan pelanggan.


Di manakah para calon konsumen dan pelanggan itu kini biasa nongkrong? Ya, di belantara blog dan social networking!


Niche market-lah yang menciptakan keajaiban The Long Tail, seperti yang selalu diteriakkan oleh Chris Anderson itu.




Niche adalah hal yang sering sekali disuarakan oleh mas Budi Putra di berbagai kesempatan. Tidak hanya berarti fokus terhadap satu topik, tapi juga fokus terhadap suatu pasar. Bahkan Matt Cutts sendiri sudah menyatakan bahwa perkembangan SEO di tahun 2008 akan lebih mengarah kepada fokus personalisasi (nanti kita bahas di artikel tersendiri). Blog ITalkPTC.Com yang baru saya luncurkan tadi siang serta membership area CosaAranda.Biz adalah beberapa contoh fokus pasar dan topik yang bisa saya berikan. Untuk kasus Budi Putra, jelas bahwa anak-anak blog ABN yang masing-masing memiliki topik berbeda adalah contoh nyata konsep niche yang ia anut.


Nah, bagaimana dengan Anda? Atau, sudah niche-kah Anda? :)



Artikel ini ditulis oleh Cosa Aranda dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 12 January 2008. Artikel bebas untuk didistribusikan ulang untuk keperluan non-komersil selama mencantumkan nama penulis dan sumber artikel serta tidak merubah separuh atau seluruh bagian dari isi.

Yang Datang dan Pergi di Tahun 2007


Apa perbedaan program-program money making dengan jailangkung? Kalau jailangkung bikin kita takut (kecuali Brokencode yang malah bercinta berkawan dengan pocong), sedang program pendulang uang justru bikin kita semangat dan seneng (kalau sudah dapat duitnya). Persamaannya? Keduanya bisa datang dan pergi kapan saja! Kalau yang pergi jailangkungnya sih gak masalah, tapi lain cerita kalau program money making yang kita ikuti tiba-tiba kabur, menghilang, atau menjadi mandul (alias tidak mampu lagi menghasilkan anak dolar).


Di tahun 2007 lalu pun kejadian datang-tak-dijemput pulang-tak-diantar ala jailangkung tetap saja mewarnai dunia bisnis internet. Mau tahu siapa saja yang termasuk sebagai hantunya bisnis internet di tahun 2007?


AuctionAds


Kemunculan perdananya sempat menimbulkan kehebohan tersendiri. Hasil kerjasama dari Shoemoney dan Media Whiz (pemilik Text Link Ads dan ReviewMe) ini menawarkan jaringan iklan eBay berbasis PPA (paid per action) sebagai alternatif sumber pendapatan Anda.


Sayang seribu sayang, satu demi satu masalah datang. Hingga akhirnya Shoemoney memutuskan untuk bercerai dengan Media Whiz. Iming-iming bonus signup sebesar $5 pun tidak mampu mengangkat pamor AuctionAds yang semakin lama semakin padam.


Saya sendiri termasuk yang sempat optimis terhadap kehadiran AuctionAds. Apalagi Media Whiz selama ini terbukti tidak pernah lalai dalam membayar kewajibannya kepada publisher. Banyak tips dan trik tentang AuctionAds pernah saya tulis di sini, termasuk menjadikannya obyek kuis.


ShoppingAds


Satu lagi produk dari Media Whiz yang masuk ke dalam jurang. Bahkan dalam kondisi prematur. Apabila belum pernah mendengar tentang ShoppingAds, ini adalah jaringan iklan PPC yang bertampilan mirip dengan AuctionAds. Meskipun menawarkan bid yang lumayan besar, ternyata banyak pengunjung situs yang sudah terlanjur bosan dengan tampilan iklan AuctionAds. Alhasil, performa ShoppingAds jauh di bawah standar.


Sekitar satu minggu lalu, Media Whiz mengumumkan peniadaan AuctionAds dan menggabungkannya dengan ShoppingAds. Konsep yang mirip dengan WidgetBucks diterapkan, dimana pengunjung dari negara-negara yang tidak berprospek (baca: di luar US) disuguhi iklan berbasis PPS (paid per sales), sedang lainnya diberi iklan berbasis PPC (paid per click). Hasilnya? Saya sempat mengintip report ShoppingAds saya bulan ini, dan malah jauh lebih parah dibanding sebelum dimerger.


ClixSense


Meskipun sekarang dalam kondisi sekarat, saya patut mengucapkan terima kasih kepada ClixSense, karena berkat program PTC ini, saya mendapatkan semangat dan motivasi untuk kembali ke dunia PTR/PTC yang dulu sempat saya tinggalkan. Tentang ClixSense sendiri, awalnya memang terasa begitu indah. Status upgrade member memberikan prospek penghasilan yang cukup tinggi, sampai saya berani menawarkan kontes berhadiah upgrade keanggotaan di sana. Sayangnya, sejak Desember lalu semua berakhir. Jumlah iklan semakin menipis, termasuk iklan bagi yang sudah berkastakan premium. Jadi jika Anda masih baru di ClixSense (karena saya lihat masih banyak yang baru daftar), saya ingatkan untuk segera berhenti membuang waktu Anda di sana.


Yang Lainnya


Saya sempat waspada terhadap kemungkinan hilangnya Vizu Answers dari daftar progam yang memberikan tambahan nafkah kepada saya, untungnya, meskipun sempat mengalami penurunan, di bulan-bulan terakhir tahun 2007 lalu performanya meningkat kembali (walaupun sudah tidak sebaik di awal saya mengikutinya).


Bagaimana dengan WidgetBucks? Secara pribadi saya menganggap WidgetBucks belum berprofesi menjadi jailangkung. Mungkin baru beberapa bulan lagi ia akan terkubur. Namun bukan berarti sekarang saya masih setia kepadanya, karena saat ini sedang dalam proses mencari alternatif pengganti. Kalau sudah ketemu, ya bye-bye deh WidgetBucks.


Bagaimana menurut Anda? Masih adakah jailangkung-jailangkung bisnis internet lain yang berkeliaran di tahun 2007 lalu? Atau Anda punya prediksi terhadap calon-calon jailangkung di tahun 2008 nanti?



Artikel ini ditulis oleh Cosa Aranda dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 13 January 2008. Artikel bebas untuk didistribusikan ulang untuk keperluan non-komersil selama mencantumkan nama penulis dan sumber artikel serta tidak merubah separuh atau seluruh bagian dari isi.

Stefanus Andy Santoso: "Make Money Online Sebenarnya Lebih Gampang Dari Bisnis Offline"


Membicarakan bisnis internet tentunya tidak lepas dari bidang periklanan, karena bagaimanapun, keterkaitan keduanya erat sekali. Dan kebetulan, korban narasumber kali ini, Stefanus Andy Santoso (yang lebih dikenal dengan nama Andy Orangemood), merupakan expert di kedua bidang tersebut. Saat ini, ia bekerja sebagai asisten manajer penjualan di DLive Media, sister company dari perusahaan iHub Media yang menangani kampanye iklan online dari berbagai perusahaan terkemuka, termasuk Friendster, MDAS (Microsoft Digital Advertising Solutions), dan SCTV Network.


Nah, bagaimana pendapat beliau mengenai perkembangan bisnis internet Indonesia di tahun 2008?




Bagian berikut ini sama persis dengan jawaban yang diberikan oleh narasumber, tanpa ada bagian yang diubah / dimodifikasi, kecuali penambahan tautan (jika ada), koreksi typo, dan format tulisan (cetak tebal, miring, dll).

Bagaimana pendapatnya tentang perkembangan bisnis internet Indonesia di tahun 2007 barusan? Apakah di tahun 2008 nanti kondisi tersebut akan bertahan atau mengalami perubahan?


Tahun 2007 merupakan second baby step dari sebelumnya (tahun 2000-an) untuk local player, kalau dicermati ada beberapa pemain baru yang “kelihatannya” serius “menggodok” bidang bisnis online, dari yang conceptnya semi online maupun yang benar-benar online seperti bisnis game online yang selalu muncul pemain baru setiap tahunnya > 4 perusahaan. Tahun 2008 sendiri saya yakin akan semakin meningkat, pemicunya adalah semakin baiknya infrastructure (cable and next WiMax) dan alternative (3 & 3.5 G) pilihan untuk masyarakat terkoneksi dengan internet, maka akan semakin banyak pihak yang sadar bahwa ceruk di dunia online ini sebenarnya cukup menjajikan. Bicara mengenai porsi iklan karena berhubungan dengan pekerjaan saya, beberapa brand-brand besar akan menyisihkan anggaran yang lebih banyak ke digital advertising, dan sudah terasa di awal bulan ini.


Dengan semakin banyak masyarakat yang melek akan potensi bisnis online, apakah ini akan membawa perubahan dalam kondisi bisnis offline di Indonesia? Bagaimana dengan UKM?


Bisnis offline di Indonesia masih menjadi yang utama, bisnis online akan dimanfaatkan sebagai amplifier, kecuali untuk pemain yang memang pure online bidang bisnisnya, akan semakin banyak perusahaan yang “berpikir” keras untuk memanfaatkan media online untuk mendukung proses bisnisnya misalnya untuk advertising/branding/awareness , CRM & PR. Untuk UKM kemungkinan justru yang akan lebih gencar memanfaatkan media online, contoh simple untuk mereka bisa memanfaatkan media online untuk advertising/branding/awareness karena dari segi cost tentunya lebih affordable dan diharapkan lebih effective karena lebih measurable. Atau seperti yang banyak dilakukan sekarang sell our own product/service with internet.


Peran pemerintah dalam membantu pengembangan bisnis internet hingga sekarang terasa masih kurang. Bagaimana dengan tahun 2008 nanti?


Pertanyaan yang bagus dan susah dijawab oleh kita semua, tentunya kita sangat berharap pemerintah memberikan perhatian lebih di bidang ini karena pada prinsipnya internet bisa membawa kemajuan dan dampak positif bagi masyarakat, jangan berdalih internet lebih banyak membawa pornography dan violence, semua itu sangat mudah diatasi dari segi teknikal bekerja sama dengan seluruh ISP misalnya memblok situs2 yang memang berdampak negatif, melihat respon bapak menteri di Pesta Blogger kemarin, saya sendiri cukup optimis pemerintah sebenarnya cukup aware dan mendukung, tinggal eksekusinya saja.


Bagi individu / personal, bagaimana prospek “make money from blog” di tahun 2008?


Pertanyaan yang paling sering datang ke email saya atau saat saya bertemu blogger2 :) Saya sendiri optimis 2008 beberapa blogger akan bisa menikmati “remah-remah” porsi iklan dari brand-brand besar, dengan catatan bagi mereka yang memang benar-benar terbukti, ulet dan konsisten. Mengenai make money jangan lupa sebenarnya lebih gampang dari bisnis offline dan tradisional, jadi pastikan kita mempunyai long breathe ketika akan bermain di online.


Apa yang kira-kira akan menjadi andalan bagi blogger di tahun 2008? Apa akan masih tetap mengidolakan Google AdSense?


Saya malah ada pertanyaan balik, berapa banyak yang sudah “mencicipi” nikmatnya GA dari tahun-tahun kemarin? Logikanya jika cukup banyak maka akan banyak yang setia dan makin banyak yang mencoba, jika tidak maka akan mencari alternative lain.


Bagaimana dengan bisnis affiliasi dan “wirausaha” online (berjualan produk sendiri)? Mana yang akan lebih berkembang di tahun 2008?


Akan lebih banyak bermunculan wirausaha online, berhubungan dengan pertanyaan no. 2 sebelumnya, baik itu pemain individual maupun kelas kakap. Bisnis affiliasi juga akan tetap tumbuh.


Program PPC lokal mulai bermunculan, seperti Affiliates Indonesia, KumpulBlogger, dll. Bagaimana pendapatnya tentang ini? Bagaimana prospek mereka di tahun 2008?


Hal itu tergantung dari keseriusan mereka sendiri, dari mulai system, service sampai sales mereka, yang pasti mereka akan “bergerilya” dengan “keras” (pengalaman pribadi sampai “berbusa-busa” lho)


Apa harapan bagi dunia bisnis internet Indonesia di tahun 2008? Ada pesan-pesan khusus bagi pebisnis internet Indonesia?


Harapan ya simple… Penetrasi internet Indonesia meningkat pesat, maka yang lain akan mengikuti sendiri. Pesannya untuk pemain personal/individual saja ya karena kalau pemain kelas kakap saya yang malah belajar… Untuk personal/individual bisnis online = bisnis offline, buat rencana dengan baik dan matang, eksekusi dengan sepenuh hati dan pikiran, maintenance dengan teratur, expand dengan tepat dan hati-hati.




Dari interview kali ini, saya ingin menstabilo (kalau menggunakan istilah “menggarisbawahi” kan sudah umum, hehehe) pendapat mas Andy mengenai PPC lokal dimana masa depan mereka tergantung dari keseriusan kerja mereka sendiri. Dan secara pribadi, dari keempat program PPC lokal yang saya ketahui (apa ada lebih dari 4?), semuanya belum fokus mempromosikan program mereka masing-masing. Namun informasi terbaru dari mas Andy, sepertinya KumpulBlogger (sori, namanya kok gak komersil banget yah, hehehe) akan segera mulai melangkah ke jenjang yang lebih serius. Mari kita tunggu saja sepak terjangnya :)



Artikel ini ditulis oleh Cosa Aranda dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 16 January 2008. Artikel bebas untuk didistribusikan ulang untuk keperluan non-komersil selama mencantumkan nama penulis dan sumber artikel serta tidak merubah separuh atau seluruh bagian dari isi.

Berburu Dolar Dengan Google AdSense


Itu judul buku yang dikarang oleh seseorang bernama “Bambang Lakso Yuwono”. Kenal? Sama, saya juga tidak. Demikian pula mas Daniy (maaf ya mas, gambarnya saya pajang di sini, kalau tidak berkenan nanti saya hapus). Dan berawal dari ketidakkenalan tersebut, mas Daniy menuliskan kecurigaannya argumennya terhadap buku tentang Google AdSense ber-tag line “Inilah Jalan Pintas Menuju Kaya” itu di blognya. Saya pun yang kebetulan mampir juga turut menyampaikan pendapat saya. Selesai? Tidak. Karena yang bersangkutan (si penulis buku maksudnya) kemudian melakukan pembelaan klarifikasi, baik kepada mas Daniy melalui komentar di blognya maupun kepada saya melalui YM.


Sebelum dilanjut, berikut ini cuplikan “percakapan” di blog mas Daniy yang berhubungan dengan pokok bahasan kali ini.


cosa: aku dah baca bukunya. Isinya sama aja dng buku2 ttg adsense yg udah beredar sebelumnya. Intinya, hanya memanfaatkan fenomena adsense untuk meraih keuntungan pribadi



daniy!: Judul bukunya memang bombastis. Tapi seperti yang saya duga sebelumnya, di dalam buku hanya mengulas cara daptar ke blogger, trus promosi masukin ke directory dmoz.org.


Mungkin lebih cocok buku ini diberi judul “Manual Penggunaan Blogger Bagi Pemula”.


Namun secara sederhana, buku ini masih sangat realistis ketimbang tips-tips yang dikasih Bapak FN. Heee .. Kocak abis :D



bambangly: Apa kabar semuanya? ikutan nimbrung dan juga ingin mengajukan pembelaan diri terhadap koment yg ada.hihihihi…sehubungan dengan buku yang saya tulis, saya ingin mengatakan bahwa saya tidak sedang mencari keuntungan pribadi mengingat seperti yg bung cosa katakan bahwa dapat dari adsense mgkn jauh lebih besar. Sedang fenomena yg muncul bahwa buku saya adalah cara cepat untuk jadi kaya - hanyalah sekedar bahasa iklan/ promosi yg dibuat oleh penerbit (hal ini pernah ditanyakan oleh mas ilham saibi dan sudah saya balas melalui email di friendster). Jadi sekaligus untuk menjawab juga bung cosa yg sudah lebih expert dari saya, mengingat dulu waktu dulu saya masih beginer beliau sudah bintang 3 (kalau tidak salah - mei 2006). Dan saya membuat buku tersebut dan selesai september 2006, dimana saya melihat masih jarang buku tentang adsense ada yg murah!!! Yg ada Rp.100.000 keatas! Jadi saya membuat supaya orang indonesia pada khususnya mengetahui ada program semacam ini, dan saya pun merasakan manfaatnya. Dan yang terpenting adalah saya tidak pernah mengajarkan kecurangan, yg bisa menyebabkan adsense untuk indonesia ditutup!! Buku ini memang saya tujukan untuk pemula. Toh yg mengemail ke saya (para pembaca) banyak juga yg baru belajar internet. Saya pun bukan dari background informatika, melainkan agama. Akan tetapi saya mau belajar sehingga saya juga sebagai teknisi HP dan juga berkutat lebih ke jaringan dari pada design web. Sebenarnya saya ingin membuat lebih dalam seperti mencari topik yg high paying keyword. Trus memasukkan ke search engine dengan meta tag. Atau filtering web yg tidak kompeten atau membayar kecil. Dan terus terang saya juga belajar banyak dari adsense-d dan juga adsense google community dan referensi yg lain.

Kiranya pembelaan saya ini dapat dimaklumi-jika ada kritik buku saya (kesalahan), saya persilahkan. Sekali lagi saya bukan orang yg pingin beken atau keren, karena toh saya sudah keren….wakakakaka…

Untuk mas Cosa, saya salut dengan Anda karena perhatian Anda sangat besar kepada adsense, sampai-sampai harus mengikuti pelatihan yg menyesatkan.hahahaha…semoga buku saya tidak menyesatkan, karena didalam isi buku saya tidak mengajarkan sesuatu didapat dengan instant, tetapi dengan proses. Untuk daniy, thanks udah menyediakan blog untuk berdiskusi.

Saya hanya berkata, setiap perbuatan pasti akan mendatangkan pro dan kontra, akan tetapi hal itu jangan dijadikan sebuah permusuhan, melainkan persahabatan.



daniy!: Wah, mas Bambang akhirnya sampai juga ke blog ini. Terimakasih sudah menyempatkan diri untuk berkunjung, sekaligus menyumbangkan komentar plus membela diri. :-)


Menyoal fenomena Adsense memang selalu bersinggungan dengan kontroversi, mulai dari anne ahira, arisan klik, hingga beberapa program lain yang menjanjikan penghasilan ribuan dollar hanya dengan leyeh-leyeh dan ongkang-ongkang kaki. Kenapa? Karena mindset yang masih terbentuk di masyarakat Indonesia secara umum adalah mencari uang di internet adalah mudah.


Mudah? Ya. Jika anda sekelas Cosa atau Dwi Hermanto maka mendulang earning dari internet adalah sangat mudah. Tapi itu sekarang. Pada awalnya dulu, mereka juga beginner, novice, rookie, monkey atau apalah istilahnya yang lain yang berarti pemula. Pemula bukan profesional. Pemula masih meraba. Pemula masih harus jatuh. Pemula harus sering kecewa. Pemula harus banting tulang, nahan kantuk mata yang pedes manteng monitor tua yang konon bisa bikin mata sehat jadi minus.


Banyak masyarakat Indonesia yang tidak tahu dan mengerti tentang bisnis online. Siapa sih Google, kok mau bagi-bagi duit? Kemudian karena ada embel-embel “jalan pintas”, “cepat kaya”, “pensiun dini”, dan segala macam bumbu kata lainnya, berbondong-bondonglah para rakyat yang tidak tahu dan sangat minim informasi itu untuk ikut masuk dan bermain di dunia internet. Sayangnya mereka bermain tanpa aturan dan menerabas segala cara yang termasuk ilegal: arisan klik, menyembunyikan warna iklan dengan warna background, berpindah-pindah warnet dan ngeklik-klik sendiri iklannya, dan seribu satu cara lainnya yang pasti dimiliki makhluk Indonesia yang memang banyak akalnya.


Padahal setahu saya sampai saat ini, satu-satunya jalan pintas untuk kaya adalah dengan memelihara tuyul atau jadi babi ngepet. Dan tampaknya saya belum tertarik dengan cara tersebut. :-P



Sedangkan ini log pesan yang ada di YM saya, antara saya dengan mas Bambang Lakso.


bambang L.Y (15/01/2008 13:15:41): Mas cosa apa kabar? Mengenai buku saya, sepertinya untuk pemain adsense lama lebih menanggapi secara antipati dibanding dengan senang. Padahal saya hanya sekedar berbagi kepada mereka yg belum mengenal adsense. Lagipula saya tidak mengajarkan yg “sesat” (click exchange maupun click fraud). Jika dalam banner iklan ada tulisan “jalan pintas untuk jadi kaya”, itu semata-mata bahasa marketing yg dilakukan oleh pihak penerbit, dan bukan dari penulis (saya pribadi). Saya juga sudah memberikan comment di blog-nya mas daniy. Nanti mgkn mas cosa bisa lihat. Saya setuju untuk melakukan sava google adsense, mengingat memang adsense membantu kita untuk menambah penghasilan pribadi. Mohon dibalas mas cosa. Terima kasih atas perhatiannya.



Cosa Aranda (15/01/2008 17:28:15): mungkin ini bisa mewakili yg lain juga. Sebetulnya bukan antipati dari sisi “ajarannya”, tapi lebih dari “materi” buku itu sendiri. Aku gak bilang bukunya mas Bambang aja (kebetulan aku punya dan baca SEMUA buku ttg adsense terbitan lokal), tapi pada kenyataannya hampir semua buku itu gak memberikan petunjuk bagaimana sebenarnya cari duit lewat adsense. Dari porsinya, yg dibahas dalam hanya mengenai cara membuat blog. Dari sini saja dapat menimbulkan asumsi bahwa dng membuat blog dan dipasangi adsense, otomatis duit akan langsung mengalir dengan sendirinya. Padahal, semua pemain adsense pasti ngerasain sendiri _beratnya_ datengin trafik, cari konten orisinil, dll.



Nah, bagaimana pendapat Anda, khususnya terhadap buku-buku tentang AdSense yang saat ini sudah banyak beredar di Indonesia? Sudahkah mereka memberikan manfaat yang seharusnya? Apa yang sebaiknya disertakan dalam buku tentang AdSense? Atau saran-saran apa yang bisa Anda berikan kepada para penulis buku AdSense?


Silahkan berpendapat sesuka Anda :) Tiga komentar terpilih akan mendapatkan buku tentang Google AdSense terbitan lokal. Kontes terbuka khusus bagi anggota komunitas MyBlogLog saya dan akan ditutup 7 hari dari sekarang, tanggal 23 Januari 2007 pukul 23:59.


Selamat berkomentar.



Artikel ini ditulis oleh Cosa Aranda dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 16 January 2008. Artikel bebas untuk didistribusikan ulang untuk keperluan non-komersil selama mencantumkan nama penulis dan sumber artikel serta tidak merubah separuh atau seluruh bagian dari isi.

Stay Away From KiosPay

Stay Away From KiosPay


Sebetulnya saya tidak ingin menulis tentang hal ini karena Dona Akbar, pemilik KiosPay, secara langsung pernah meminta saya untuk tidak membuat artikel tentang masalah yang terjadi pada KiosPay di blog ini dan berjanji untuk menyelesaikan semua permasalahan tersebut dengan baik. Saya pegang janji itu hingga sekarang. Namun pada kenyataannya, yang membuat saya kecewa adalah, situs web KiosPay sampai detik ini masih AKTIF, padahal kondisi “keuangan” mereka belum kembali normal. Selain masih banyak pelanggan lama yang belum mendapatkan refund seperit yang dijanjikan, kian banyak pula pelanggan baru yang terjebak dalam lingkaran scam KiosPay. Tidak perlu saya contohkan komentar-komentar yang masuk ke YM saya, yang mengeluhkan tentang uang mereka yang hilang tak berbekas di KiosPay.


Berapa banyak yang menjadi korban? Entah. Beberapa di antaranya dapat Anda baca “curhatnya” di sini. Saya sendiri juga salah satunya kok. Bahkan sebelum yang lain mengeluhkan masalah keterlambatan pencairan Paypal mereka, saya sudah merasakannya. Saat itu saya masih mencoba memahami kesibukannya (dan alasan-alasan yang diberikan), sehingga tidak pernah sekalipun mengajukan protes.


Namun ada satu alasan yang ternyata agak diragukan kebenarannya, yaitu mengenai durasi waktu withdraw dari Paypal ke rekening CC kita. Pihak KiosPay mengatakan bahwa proses ini dapat memakan waktu 7 hingga 10 hari. Pada kenyataannya, semenjak saya memiliki akun Paypal sendiri, proses withdraw tidak pernah berlangsung lebih dari 3 hari.


Yah, kecuali Tuhan, tidak ada yang tahu kebenaran perkataan KiosPay mengenai durasi waktu withdraw mereka yang selalu memakan waktu satu minggu lebih itu. Juga tidak ada yang tahu kebenaran teori konspirasi saya berikut ini:


Once upon a time, pihak KiosPay butuh duit dan ia memutuskan untuk menggunakan dana (milik orang lain yang belum dicairkan) yang ada di akun Paypal KiosPay. Toh nanti jika ada dana masuk, komisinya dapat digunakan untuk menutup bagian yang ia gunakan tadi. Ternyata, entah salah perhitungan atau dana yang digunakan terlalu banyak, segala sesuatunya tidak berjalan mulus. Komisi yang diharapkan bisa menutupi, tetap saja kurang. Alhasil, terpaksa waktu pencairan dana yang dijanjikan ke pelanggan diundur, hingga KiosPay memiliki suntikan dana untuk menutup lubang-lubang yang ia gali sebelumnya.


Darimana asal suntikan dana? Salah satunya adalah dana yang dikirimkan oleh pelanggan baru. Sehingga, duit Paypal atau jasa layanan yang diterima dari pelanggan baru bukannya diproses sesuai order-nya, melainkan digunakan untuk “melunasi hutang” mereka ke pelanggan lama. Karena ini terjadi terus-menerus, deret pelanggan yang dirugikan semakin lama semakin panjang. Mungkin bahkan nanti bakal melebihi deret bilangan prima, hehehe.



Apakah benar seperti itu yang terjadi? Sekali lagi, hanya Tuhan yang tahu. Saya pun untuk saat ini hanya bisa mengatakan, STAY AWAY FROM KIOSPAY!


Buat yang sudah terlanjur bertransaksi, ya ikhlaskan saja ya :)


Dan buat pemilik KiosPay, saya tidak akan menulis artikel ini jika dari awal — sejak “permintaan maaf” Anda di forum AdSense-ID bulan lalu — Anda mem-follow-up gonjang-ganjing yang terjadi di KiosPay dengan menutup situs web Anda dan tidak menerima pelanggan baru. Pada kenyataannya, Anda justru tetap membuka situs tersebut tanpa ada pemberitahuan sedikit pun di sana dan mengakibatkan lebih banyak lagi orang yang tertipu. Tanpa perlu buka kamus, you’re definitely a scammer. Period.



Artikel ini ditulis oleh Cosa Aranda dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 23 January 2008. Artikel bebas untuk didistribusikan ulang untuk keperluan non-komersil selama mencantumkan nama penulis dan sumber artikel serta tidak merubah separuh atau seluruh bagian dari isi.

[Kunci SEO 2008] Content

[Kunci SEO 2008] Content


Sekarang kita sampai di bagian ketiga dari artikel mini-seri “Kunci SEO 2008“. Setelah sebelumnya menggosipkan masalah Informasi Kontak dan Mobile Access, sekarang saatnya bergunjing perihal Content. Diskusi tentang content memang tidak pernah akan ada habisnya, apalagi berkaitan dengan SEO yang terkadang menjadikannya penuh pro dan kontra. Nah, seperti apa sih content situs web atau blog yang disukai oleh Google di tahun 2008 ini?


Menurut Matt Cutts, ada dua elemen content yang akan memegang peranan penting dalam SEO suatu situs atau blog di tahun 2008.


Yang pertama adalah orisinalitas atau keaslian content. Sudah bukan hal yang mengagetkan kalau original content digadang-gadang sebagai salah satu parameter utama dalam penentuan SERP. Namun pada kenyataannya, di tahun 2007 lalu kita masih dapat “mengakali” mesin pencari untuk mengangkat situs kita di posisi nomer satu, meskipun contentnya kopas. Triknya tidak etis untuk dibahas (ada petunjuknya di forum AdSense-Sby FYI), yang lebih penting untuk dicermati adalah, apakah di tahun 2008 nanti mesin pencari dapat dengan cerdas melibas semua duplicate content atau tidak.


Yang kedua adalah content yang niched alias terfokus pada satu topik. Belum jelas apakah ini berarti situs atau blog gado-gado bakal diharamkan di tahun 2008, tapi jika ya, sepertinya teman-teman yang mencari nafkah dari paid review harus melupakan pengunjung dari mesin pencari untuk blog yang mereka gunakan untuk menulis review. Afterall, Google memang membenci paid review kan?


Di luar itu, situs atau blog dengan niched content sejatinya lebih mudah untuk dioptimasi ketimbang situs atau blog campuran. Setidaknya dalam membangun backlink kita tidak perlu bingung anchor text apa yang akan digunakan, hehehe. Oleh karena itu tidak ada salahnya kok untuk bersiap-siap mematuhi rambu mesin pencari yang satu ini.




Bagian ke-empat atau bagian terakhir dari artikel mini-seri “Kunci SEO 2008” akan membahas tentang “Personalisasi / Lokalisasi“. Seperti biasa, stay tune yah :)


PS: Gambar diambil dari www.softbank.com/images/portfolio/



Artikel ini ditulis oleh Cosa Aranda dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 24 January 2008. Artikel bebas untuk didistribusikan ulang untuk keperluan non-komersil selama mencantumkan nama penulis dan sumber artikel serta tidak merubah separuh atau seluruh bagian dari isi.

Site Super Tracker - Kondom Bagi Situs Anda


Setelah pengembang AdLogger secara resmi menyatakan bahwa script mereka tidak mampu untuk memonitor iklan Google AdSense yang digunakan sekarang, secara otomatis pilihan pengamanan situs kita dari serangan click fraud AdSense semakin terbatas (tentang AdLogger dapat dibaca di sini, sini, dan sini). Padahal, meskipun tracking AdLogger terkadang meleset, tapi fitur-fiturnya cukup yahud. Blocking IP misalnya. Penerus AdLogger (lupa namanya, ada yang tau?) yang menawarkan proses monitoring tanpa harus menginstall script sendiri juga kurang mumpuni. Baik dari sisi fitur, maupun dari sisi 3rd-party monitoring yang sebenarnya dilarang oleh pihak Google AdSense karena dianggap sama dengan men-sharing statistik iklan kita dengan pihak lain.


Salah satu tool yang bisa dijadikan alternatif pengganti adalah Site Super Tracker. Meskipun berbayar ($67), namun ketangguhannya tidak usah diragukan lagi. Tool ini merupakan generasi terbaru dari ASTracker, dengan tambahan kemampuan untuk memonitor tidak hanya iklan AdSense (termasuk AdSense for Search dan AdSense Referrals), melainkan juga iklan dari YPN (Yahoo! Publisher Network), AuctionAds, AdLinks, dan PeelAwayAds. Mantap kan?


Site Super Tracker Images

Klik untuk memperbesar


Selain kemampuan tracking standar (IP, referrer, halaman iklan, dan kata kunci), Site Super Tracker juga mampu mendeteksi format iklan yang paling banyak disukai pengunjung serta, ini yang paling keren, memberikan informasi HeatMap. Jika belum pernah kenal dengan HeatMap, ini adalah area atau peta halaman situs Anda yang paling berpotensi untuk mendapatkan klik atau interaksi dari pengunjung. Dengan mempelajari HeatMap situs kita, nilai CTR yang optimal bukan lagi impian.


So, masih mau bermain AdSense tanpa pengaman?



Artikel ini ditulis oleh Cosa Aranda dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 4 February 2008. Artikel bebas untuk didistribusikan ulang untuk keperluan non-komersil selama mencantumkan nama penulis dan sumber artikel serta tidak merubah separuh atau seluruh bagian dari isi.

Panduan Membuat Versi Mobile Blog Kita Melalui Mofuse


Seperti yang saya janjikan beberapa waktu lalu, berikut ini panduan untuk membangun versi mobile dari blog kita dengan menggunakan layanan Mofuse. Meskipun tutorial ditulis berdasarkan versi keanggotaan yang berbayar, namun secara umum dapat pula diimplementasikan di edisi gratisan. Yang dapat dibuat versi mobile juga bukan hanya blog. Situs biasa pun bisa, asalkan ada fitur RSS-nya. Sudah siap?


Langkah-langkah membuat versi mobile blog di Mofuse:



  1. Yang pertama dan paling utama, buatlah akun terlebih dahulu di Mofuse. Formnya ada di sebelah kanan halaman depan Mofuse. Untuk yang ini tentu tidak perlu dipandu, kan?

    Image Hosted by ImageCows Images

  2. Setelah terdaftar, login ke akun Anda dan masuk ke dalam Dashboard. Klik menu Create a Mobile Site yang ada di sebelah kiri halaman.

    Image Hosted by ImageCows Images

  3. Form pembuatan situs mobile yang baru akan terbuka. Isikan data-data situs Anda di form tersebut. Tekan tombol Create Mobile Site jika sudah. Jangan lupa untuk mencentang checkbox tanda persetujuan akan User Agreement mereka.

    Image Hosted by ImageCows Images


    Image Hosted by ImageCows Images

  4. Jika sukses, Anda akan kembali ke layar Dashboard dan statistik umum dari situs mobile yang baru saja Anda buat akan ditampilkan. Karena masih baru, tentu saja statistiknya masih kosong. Contoh halaman statistik untuk situs yang sudah didatangi pengunjung dapat dilihat di bawah ini:

    Image Hosted by ImageCows Images

  5. Untuk kostumisasi tampilan situs mobile Anda rasanya dapat Anda lakukan sendiri melalui menu Make It Unique yang ada di bagian kanan. Anda juga dapat mempromosikan versi mobile dari situs Anda ini dengan berbagai tool yang disediakan di bagian Promote. Setidaknya install kode Automatic Redirect sehingga pengunjung yang datang dengan menggunakan HP akan langsung disuguhi versi mobile dari situs Anda.

  6. Sebelum beranjak ke dua fitur khusus berbayar, Anda juga dapat menambahkan iklan ke dalam situs mobile Anda! Ada dua layanan iklan yang didukung, yaitu AdSense for Mobile dan Admob. Untuk AdSense for Mobile tidak perlu dipikirkan karena publisher Indonesia belum diberi wewenang untuk memanfaatkannya. Lain halnya dengan Admob. Namun jangan lupa, untuk keanggotaan gratis, Anda harus rela berbagi penghasilan dengan pihak Mofuse. 50:50 kalau tidak salah. Mau yang 100%? Ya upgrade dong :)

    Untuk menambahkan iklan Admob di situs mobile Anda, klik menu Monetize di sebelah kanan. Apabila Anda belum memiliki akun di Admob, ikuti petunjuk cara mendaftar dan mensetting akun Admob Anda yang telah disediakan oleh Mofuse.


    Image Hosted by ImageCows Images

  7. Apabila Anda telah mengupgrade keanggotaan Anda di Mofuse menjadi Pro (berbayar), Anda dapat memanfaatkan dua fitur tambahan, yaitu Custom Domain dan Your Logo. Yang pertama berguna agar seolah-olah versi mobile dari blog kita tersebut berada di subdomain milik kita sendiri (contohnya: mobile.cosaaranda.com), sedangkan yang kedua untuk menambahkan logo milik kita sendiri ke situs mobile yang telah kita buat.

    Image Hosted by ImageCows Images


    Untuk Custom Domain, setelah mengisi form di atas, kita harus mensetting CNAME dari domain kita dan mengarahkannya ke alamat yang telah ditentukan oleh Mofuse. Pastikan terlebih dahulu bahwa hosting Anda menyediakan fitur domain management. Untuk hosting dari blog ini kebetulan layanan tersebut tersedia dan dapat dimanfaatkan dengan mudah (bukan promosi).


    Image Hosted by ImageCows Images


    Terakhir, untuk logo, rasanya tidak perlu dijelaskan panjang lebar. Cukup upload gambar logo yang Anda inginkan dan nantinya secara otomatis gambar tersebut akan muncul di bagian header situs mobile Anda. Yang perlu diingat, agar sesuai dengan ukuran “layar” mobile Mofuse, ukuran logo harus 200 x 30.


Selamat mencoba :)



Artikel ini ditulis oleh Cosa Aranda dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 7 February 2008. Artikel bebas untuk didistribusikan ulang untuk keperluan non-komersil selama mencantumkan nama penulis dan sumber artikel serta tidak merubah separuh atau seluruh bagian dari isi.

Preview Paid Review

Preview Paid Review


Meskipun bukan ladang bisnis baru, tapi baru belakangan ini lahan dolar paid review menggeliat. Di forum AdSense-SBY pun diskusi tentang program-program sejenis sedang hangat-hangatnya. Selain (relatif) mudah dan bayarannya (relatif) lumayan, gajinya juga sudah dapat diterima dalam jangka waktu yang (relatif) cepat. Tidak dapat dipungkiri, meningkatnya peminat penulis bayaran ini disebabkan oleh kesuksesan salah satu master paid review di Indonesia, Indra Diky. Saya pun banyak mencuri ilmu belajar tips dan trik berbisnis paid review darinya. Nah, berhubung sudah diangkat-angkat, saya tunggu ekstra tipsnya ya bos Diky, hehehe.



Sekilas Tentang Paid Review


Sesuai namanya, paid review berarti review berbayar. Yang di-review? Tergantung permintaan advertiser, bisa berupa produk, bisa pula berupa situs web. Masing-masing biasanya juga akan mengajukan persyaratan yang lebih detil, misalnya sudut pandang penulisan review, fokus / obyek review, panjang review, anchor link, dan sebagainya.


Jika sebagai penulis review kita mendapatkan bayaran, lalu apa yang didapat oleh advertiser? Tentu saja trafik, backlink, dan yang terpenting, atensi publik. Dari sisi pemasaran, ini yang dinamakan “Buzz Marketing“. Atau ada pula yang menyamakannya dengan “Viral Marketing” karena konsep blog sendiri sudah menjurus ke konsep viral. Tapi intinya ya itu tadi, atensi publik.


Itu pula sebabnya saya beberapa kali mengadakan kontes review, baik untuk blog ini maupun untuk blog-blog saya yang lain. Bukan sekedar untuk menaikkan PageRank, tapi lebih untuk memperkenalkan situs-situs tersebut ke pengguna web yang lain. Kalau kebetulan bisa sekalian dapat SERP bagus ya bonus deh, hehehe.


Google VS Paid Review


Di luar segala keindahan paid review, ada satu yang menjadi batu sandungan. Ya, Google membenci paid review. Mereka menganggap paid review sebagai cara curang untuk meningkatkan PageRank dan SERP, tanpa mempedulikan aspek Buzz yang saya sebutkan di atas. Mungkin Larry Page dan Sergey Brin lupa bahwa dulu mereka juga menerapkan konsep Buzz Marketing untuk menggalang dana di masa-masa awal kelahiran Google (silahkan baca lagi buku “The Google Story” kalau lupa ceritanya).


Kebencian Google, baik terhadap blog yang menulis artikel berbayar maupun terhadap situs yang di-review, menyebabkan kita sebagai penulis review harus mau memilih, antara PageRank dan dompet. Kenapa? Karena Google memberikan penalti kepada situs-situs atau blog yang ow.. ow.. ketahuan berbuat nista (di mata Google) melakukan kegiatan paid review dalam bentuk pengurangan PageRank. Untungnya saja, parameter PageRank tidak berpengaruh ke SERP…


Untuk tips meningkatkan PageRank untuk keperluan paid review serta tips untuk menghindari penalti paid review dari Google akan dibahas di artikel tersendiri.


Kebutuhan Bisnis Paid Review


So, apa saja yang dibutuhkan untuk dapat ikut mengumpulkan dolar di lahan paid review?



  • Situs web atau blog. Sudah jelas kan? Kalau tidak punya situs web atau blog emangnya mau nulis review dimana?

  • PageRank. Beberapa broker atau penyedia layanan paid review mensyaratkan setidaknya situs kita memiliki PR3, namun ada pula yang tidak mempermasalahkan hal tersebut. Tapi yang pasti, semakin tinggi nilai PageRank situs kita, semakin besar pula potensi pendapatannya.

  • Kemampuan menulis dalam bahasa Inggris. Tidak perlu ber-skor TOEFL di atas 650 kok. Yang penting tulisan Anda dapat dimengerti, bebas typo, dan tujuan tulisannya jelas (untuk latihan menulis dalam bahasa Inggris dapat dibaca tulisan saya sebelumnya di sini dan di sini). Jangan andalkan copy-paste atau translator, karena 99% kemungkinan Anda akan dipecat oleh broker paid review apabila ketahuan menggunakan kedua cara tersebut.


Untuk tips mendapatkan situs web yang sudah memiliki PageRank dalam waktu singkat akan dibahas di artikel tersendiri.


Potensi Penghasilan Dari Paid Review


Berikut ini perkiraan gaji yang bisa Anda peroleh melalui bisnis paid review. Skenarionya, Anda memiliki 4 blog yang sudah Anda daftarkan ke salah satu broker paid review. Rinciannya, 2 blog PR2 dan 2 blog PR3. Kebetulan, setiap harinya ada saja tawaran review yang masuk dengan nilai $5 untuk blog ber-PR2 dan $10 untuk blog ber-PR3. Dengan parameter-parameter tersebut, maka total gaji yang Anda dapatkan dalam waktu 1 bulan adalah:


Gaji = ( (2 * $5) + (2 * $10) ) * 30 = $900


Lumayan kan? Padahal itu hanya berasal dari satu layanan paid review saja. Bayangkan apabila Anda memiliki lebih dari 4 domain dan semuanya Anda daftarkan ke lebih dari satu broker paid review. Wow!


Perhitungan di atas hanya perkiraan kasar saja. Ada kemungkinan Anda akan mendapatkan lebih sedikit maupun lebih banyak dari jumlah yang tercantum di atas, tergantung dari beberapa situasi dan kondisi.

Broker Paid Review


Saat ini ada banyak sekali broker paid review bertebaran di internet. Beberapa di antaranya yang saya rekomendasikan:



Payment Proof Paid Review


Satu aja yah, males bikin screenshotnya :)


Free Image Hosting At ImageCows.Net


Untuk bukti pembayaran ReviewMe dapat dilihat di artikel saya yang terdahulu.




Bagaimana? Tertarik untuk ikut bisnis paid review? :)



Artikel ini ditulis oleh Cosa Aranda dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 8 February 2008. Artikel bebas untuk didistribusikan ulang untuk keperluan non-komersil selama mencantumkan nama penulis dan sumber artikel serta tidak merubah separuh atau seluruh bagian dari isi.

Berhenti Itu Baik

Berhenti Itu Baik


Lebih sulit mana? Memulai suatu pekerjaan atau berhenti darinya? Mungkin banyak yang akan menjawab, paling malas untuk memulai pekerjaan. Tidak salah sih. Saya sendiri juga seringkali malas mengerjakan ide-ide yang banyak bersliweran di kepala. Namun ternyata, ada hal yang lebih sulit dari itu. Yaitu, keluar dari rutinitas yang walaupun tampak menyenangkan namun sebenarnya dapat merugikan kita di kemudian hari. Sama halnya dengan menentukan, apakah proses yang sedang kita jalani saat ini dapat memberikan hasil yang baik di masa depan atau malah sebaliknya, sia-sia belaka.


Seorang teman pernah bercerita. Berbulan-bulan ia habiskan untuk menekuni AdSense. Berbagai cara sudah ditempuh, dari yang curang hingga yang bersih. Namun tetap saja, hasilnya minimal. Saya sendiri pernah bertemu dengannya dan memang ia bukan tipe orang yang malas untuk berusaha. Agak heran juga mengapa jalan AdSense-nya begitu terjal dan berliku.


Teman saya ini kemudian mengambil keputusan. Ia berhenti dari AdSense dan banting setir ke Forex. Hasilnya ternyata top markotop, cukup untuk mensejahterakan kehidupannya sehari-hari. Dan kesuksesan tersebut ia dapatkan setelah memutuskan untuk berhenti.


Michael Crichton tidak jauh berbeda. Penulis buku best seller ini — banyak di antaranya sudah diangkat ke layar lebar, termasuk Twister, Jurassic Park, dan Congo — memutuskan untuk menjadi penulis saat ia tinggal selangkah lagi dalam menyelesaikan studi kedokterannya di Harvard. Alih-alih menjalani masa depan yang mapan sebagai dokter, ia lebih memilih untuk menekuni hobi menulisnya. Dapat kita lihat sendiri, keputusannya untuk berhenti adalah keputusan yang tepat, bukan?


Saya memang belum sukses, namun keputusan untuk sedikit demi sedikit melepaskan diri dari AdSense setidaknya membuat saya bergairah kembali dalam menggumuli online business. Banyak sekali ilmu baru yang saya dapatkan, termasuk “guru-guru” baru yang tidak sungkan untuk bertukar pikiran. Memang bukan keputusan yang mudah mengingat sebenarnya tidak ada masalah sama sekali dengan penghasilan AdSense saya. Namun melihat kondisi saat ini jelas berat rasanya untuk mengharapkan kelangsungan bisnis AdSense di masa depan.


Salah satu yang membantu menetapkan hati saya adalah buku “The Dip” karangan Seth Godin (ya, saya memang penggemar bapak botak ini). Kalau buku-buku motivasi lain membahas bagaimana caranya untuk tetap bertahan dan jangan pernah menyerah, buku ini justru mengajarkan kita untuk berhenti. Tentu bukan sembarang berhenti, namun berhenti di saat yang tepat dan demi alasan yang tepat.


Kunci dasarnya sederhana. Jangan jadi orang sukses yang nanggung.


Kalau produk yang Anda buat hanya bisa jadi nomer kesekian di pasar, lebih baik berhenti jualan produk tersebut dan buat produk lain.


Kalau perusahaan tempat Anda bekerja saat ini sekiranya hanya bisa membawa Anda ke level manajer di tahun-tahun mendatang, lebih baik keluar dan cari perusahaan lain.


Kalau earning AdSense Anda selalu imut-imut padahal sudah coba berbagai metode, lebih baik coba lahan bisnis online yang lain. Paid review misalnya.


Tapi sekali lagi, berhenti bukan asal berhenti, keluar bukan asal keluar. Tujuan utamanya haruslah masa depan yang lebih baik. Jangan jadikan kesusahan sesaat sebagai alasan untuk berhenti. Misal, Anda saat ini sedang belajar main gitar. Jika Anda memutuskan untuk stop hanya karena jari-jari Anda lecet akibat belum terbiasa memetik senar, itu namanya Anda mengkambinghitamkan kesusahan sesaat. Namun apabila alasan Anda berhenti adalah untuk belajar ilmu internet marketing atau domain parking yang Anda anggap lebih menjanjikan daripada berprofesi sebagai gitaris, berarti Anda sudah mengambil keputusan yang tepat.


So, jangan takut untuk berhenti ya :)



Artikel ini ditulis oleh Cosa Aranda dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 9 February 2008. Artikel bebas untuk didistribusikan ulang untuk keperluan non-komersil selama mencantumkan nama penulis dan sumber artikel serta tidak merubah separuh atau seluruh bagian dari isi.

Migrasi Akun AdSense Ke Akun Google


Saat login siang ini saya dikejutkan dengan tampilan Google AdSense yang berbeda, yang menginformasikan bahwa mulai saat ini akun AdSense akan diintegrasikan dengan akun Google kita. Dengan demikian, cukup dengan satu akun kita sudah bisa langsung terhubung ke seluruh layanan Google. Apabila Anda memilih untuk melakukan migrasi (saya tidak tahu apa efeknya kalau kita memilih untuk tidak melakukannya), maka akun AdSense Anda tidak akan berubah. Earning gak akan hilang kok. Hanya akses loginnya saja yang berubah, menyesuaikan dengan akun Google Anda. Untuk detilnya saya rasa tidak perlu dijelaskan, cukup lihat beberapa screenshot berikut, dan ikuti langkah-langkah migrasi yang diminta. Selamat pindahan :)


Image Hosted by ImageCows Images

Klik untuk memperbesar


Image Hosted by ImageCows Images

Klik untuk memperbesar


Image Hosted by ImageCows Images

Klik untuk memperbesar



Artikel ini ditulis oleh Cosa Aranda dan pertama kali dipublikasikan pada tanggal 8 February 2008. Artikel bebas untuk didistribusikan ulang untuk keperluan non-komersil selama mencantumkan nama penulis dan sumber artikel serta tidak merubah separuh atau seluruh bagian dari isi.

Postingan Lebih Baru Beranda

Google